Mar 28, 2007 at 01:57 PM
MEDAN ( Berita Sore.com ) : Seribuan massa mengaku dari Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Tapanuli, Rabu (28/03), melakukan unjukrasa di Gedung DPRD Sumut, menuntut segera terbentuk Provinsi Tapanuli.
Bersamaan dengan aksi itu, wakil rakyat sedang menggelar sidang paripurna pengambilan keputusan Rancangan APBD Sumut di ruang paripurna DPRD SU.
Aksi massa yang memenuhi pintu masuk ruang paripurna menjurus rusuh dengan memaksa masuk sembari berteriak, hingga memaksa puluhan petugas kepolisian dengan dibantu petugas Satpam DPRD SU memperketat pengamanan di pintu masuk.
Dalam orasinya mereka meminta anggota dewan merekomendasikan segera membubarkan Panitia khusus pembentukan Propinsi Tapanuli di DPRDSU.
Massa menganggap Pansus telah menghalanghalangi pembentukan Protap. “Kami tidak percaya Pansus, karena Pansus justru terkesan telah menghalanghalangi pembentukan Protap,” kata pengunjuk rasa, seraya melanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya secara beramairamai.
Aksi massa semakin kasar dan terkesan kurang koordinasi, ketika anggota dewan dari Fraksi Partai Damai Sejahtera (PDS), Burhanuddin Rajagukguk hampir menerima ‘bogem mentah’dari para pengunjukrasa.
Padahal Burhanuddin yang juga Wakil Ketua Pansus Protap justru merupakan salah seorang anggota dewan yang sangat memperjuangkan terbentuknya propinsi tersebut. Dia ke luar dari sidang parpurna karena berusaha menenangkan ribuan massa yang memaksa masuk ruangan tersebut dengan berupaya menjebol pintu kaca.
Untunglah aparat dengan sigap menyelamatkan Burhanuddin dari amukan massa yang tidak mengenalinya sebagai pendukung Protap tersebut.
Aksi main hakim massa juga nyaris terjadi, ketika anggota dewan dari Fraksi FPDIP Erron Lumban Gaol yang merupakan salah seorang pemprakarsa terbentuknya Protap, bersama Ketua DPRD SU Abdul Wahab Dalimunthe mencoba menenangkan massa. Namun Erron akhirnya mampu menenangkan massa seraya mengatakan akan berupaya membawa aspirasi tersebut dalam rapat dewan.
Hingga berita ini diturunkan unjukrasa masih berlangsung, bahkan massa masih terus berteriak-teriak menyampaikan tuntutannya, sedangkan para wakil rakyat tetap meneruskan pembahasan seputar pengesahan APBD Sumut.
Nias
Sebelumnya di lokasi yang sama pengunjukrasa mengaku dari Aliansi Gerakan Mahasiwa Nias, juga menggelar orasi berupa tuntutan yang menanyakan mau kemana rehabilitasi dan rekonstruksi Nias. Hal itu sekaitan dengan refleksi dua tahun bencana alam Nias.
Tanggal 26 Desember 2004 dan 28 Maret 2005, terjadi bencana tsunami dan gempa bumi melanda Nias, telah meluluh-lantakkan ribuan rumah, kehancuran sarana dan prasarana. Puluhan ribu penduduk meninggalkan kampung halamannya dan ribuan korban jiwa. Pengunjukrasa mempertanyakan dimanakah keprihatinan solidaritas dan kepedulian sosial bangsa ini, khususnya pemerintah.(irm)
Wednesday, March 28, 2007
Demo Dukung Protap Rusuh
Posted by Yayasan Peduli Muslim Nias at 15:33
Labels: News/ Berita