Friday, April 13, 2007

Air Sembuhkan Kerusakan Gempa Aceh

Jum'at, 13 April 2007 | 01:18 WIB

TEMPO Interaktif, SAPPORO:
Lekukan itu memang amat kecil, tapi pergeseran massa itu cukup besar untuk mengguncang rotasi sumbu bumi ke arah kutub sampai 10 sentimeter. Tapi, dalam waktu setahun, lekukan batuan itu hampir tak terlihat lagi.

Perubahan ini membuat pakar geologi terkejut. Sebab, menurut model pergerakan batuan di lapisan bumi, seharusnya perubahan itu perlu waktu 20 tahun. "Nyaris mustahil batuan itu bergerak begitu cepat," kata Kosuke Heki dari Hokkaido University di Sapporo, Jepang.

Berdasarkan perkembangan itu, Heki dan timnya mengembangkan sebuah model baru untuk memperlihatkan bagaimana bumi mampu menyembuhkan dirinya dalam waktu tujuh bulan saja. Kuncinya, kata Heki, lapisan bumi di bawah patahan 1.200 kilometer itu memiliki lebih banyak air daripada biasanya, sekitar 1 persen dari berat batuan. Ketika air itu mengalami kondisi panas dan tekanan hebat, dia bereaksi seperti gas dan bisa bergerak menembus batuan solid setebal beberapa kilometer dalam waktu singkat.

Dalam model yang dipublikasikan pada jurnal Geophysical Research Letters itu, Heki menunjukkan air mengalir dari batu yang termampatkan karena gempa dan memuai ketika tekanan itu dilepaskan. Arus itu menyebabkan batuan yang pernah tertekan itu kembali ke bentuknya semula dengan cepat.

Model itu juga memaparkan dugaan bahwa pergeseran permanen dalam sumbu rotasi bumi, yang disebabkan oleh gempa besar itu, tidak seluas yang diperkirakan.