Edisi Rabu, 4 April 2007
Medan, (Analisa)
Dari 14 ribu jumlah terumbu karang yang terdapat di lokasi bencana gempa dan tsunami, salah satunya di Pulau Nias, 30 persen di antaranya mengalami rusak berat, 40 persen mengalami rusak ringan dan sisanya sebesar 30 persen masih utuh.
Dengan kondisi tersebut, saat ini pihak Departemen Perikanan dan Kelautan sedang melakukan perbaikan-perbaikan lewat program Coral Reef Management Project (COREMAP) yang sudah berjalan mulai 2004 lalu hingga 2008.
“Kita terus melakukan perbaikan-perbaikan melalui program COREMAP untuk menangani kerusakan terumbu karang. Dan program ini didukung Departemen Perikanan dan Kelautan,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Yosef Siswanto pada temu pers Sosialisasi, Apresiasi dan Pembinaan Teknis Ditjen KP3K, di Hotel Tiara Selasa (3/4).
Menurut Siswanto, ada empat hal inti dari pelaksanaan proyek COREMAP yang dilakukan tersebut. Yakni, melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang berpotensi merusak terumbu karang. “Kita harus memberikan pengertian kepada masyarakat agar mereka tidak lagi merusak terumbu karang yang ada di laut,” katanya.
Sebab, jika terumbu karang dirusak, sudah tentu biota laut yang ada di sekitarnya juga akan rusak. “Maka dari itu kita perlu menggelar sosialisasi kepada masyarakat,” terangnya.
Setelah masyarakat sadar betapa pentingnya pelestarian terumbu karang, masyarakat dimaksud perlu diberi alternatif usaha. Misalnya, masyarakat tersebut dilatih untuk memelihara ikan atau pun mengenalkan mereka untuk menjadi petani rumput laut.
Selain itu, langkah lain yang juga harus dilakukan yakni, merehabilitasi karang yang sudah rusak dengan membuat karang buatan. Inti yang keempat adalah, melakukan monitoring dan pengawasan.
“Dalam program ini kita melakukan patroli dengan para petugas lainnya guna melindungi kerusakan karang tersebut,” tandasnya. (mc)
Wednesday, April 04, 2007
Terumbu Karang di Lokasi Bencana Rusak 70 Persen
Posted by
Yayasan Peduli Muslim Nias
at
13:32
Labels: News/ Berita