11 Apr 07 19:32 WIB
Medan, WASPADA Online
Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Ketua Ikatan Dai (Ikadi) Sumut mengutuk keras terjadinya pelecehan terhadap Islam sebagaimana terdapat dalam tayangan VCD yang saat sudah beredar di Pulau Jawa. VCD SARA sebagaimana berita Waspada (11/4) berisi kegiatan training doa yang digelar sebuah kelompok bernama Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia (LPMI) Wilayah Jatilara direkam di sebuah hotel di Kota Batu, 17-21 Desember 2006.
Digambarkan pula para peserta training doa mengenakan pakaian muslim tetapi menyanyikan lagu nasrani. Diperlihatkan juga seorang pendeta yang sedang membaca doa sementara peserta lainnya menangis. "Jika itu betul, adalah tindakan naif untuk merusak kerukunan antar umat beragama," tegas Sekretaris Umum MUI Sumut Drs H Hasan Bakti Nasution, MA secara terpisah di Medan, Rabu (11/4).
Memang, lanjut Hasan, tindakan itu sering dilakukan dan sudah terjadi sejak dulu. Namun, karena semakin majunya teknologi informasi hal itu semakin terbuka. Menurut Hasan, dengan tantangan itu umat Islam harus semakin memperkokoh diri dengan keimanan. Sebab, akan semakin banyak tantangan yang akan dihadapi baik terencana maupun tidak. Apalagi di era globalisasi saat ini
Apalagi dunia Barat saat ini tidak lagi memiliki pesaing setelah runtuhnya komunis. Justru, satu-satunya pesaing mereka adalah Islam dan mereka menggunakan berbagai cara untuk menaklukkan Islam dan negara Islam. Pendekatan yang dilakukan oleh Barat adalah bergaya cowboy dimana sikap pertama adalah mencari musuh. Bukan teman tetapi adalah lawan, walaupun itu tidak seluruhnya.
"Ini bukan hanya pelecehan, tetapi merendahkan harkat dan martabat Islam serta para penganutnya," tegas Ketua Ikadi Sumut Drs H Sakira Zandi, MSi secara terpisah di Medan, Rabu (11/4). Menurut Sakira, perbuatan itu bagi umat Islam sulit untuk dapat memaafkannya, karena telah dengan nyata dan sengaja kelompok atau organisasi tersebut melakukan tindakan pelecehan serta penghinaan terhadap suatu keyakinan dan kepercayaan.
Apalagi, perbuatan itu direkam dalam VCD kemudian ditebar ke masyarakat hingga ke pelosok desa. "Saya tidak habis pikir, mengapa akhir-akhir ini Islam dan penganutnya selalu menjadi sasaran pelecehan dan penghinaan kelompok tertentu," tegas Sakira.
Anggota Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Sumut ini meminta pihak kepolisian segera mengusut pelecehan dan dalang penyebaran VCD tersebut. Sebab, tindakan itu bukan hanya menghina Islam dan penganutnya, namun lebih dari itu bisa bermuara pada terjadinya miss komunikasi antar umat beragama.
Sakira memprediksi, perbuatan dan penyebaran VCD tersebut merupakan upaya kelompok tertentu untuk menciptakan rusaknya hubungan baik umat beragama dan menyulut terjadinya konflik. "Mereka sengaja menciptakan suasana itu agar negara ini tetap tidak aman," tegas Sakira.
Umat Islam, lanjut Sakira, hingga kini masih terus berupaya keras untuk tetap menahan diri seperti di Sumut agar tidak melakukan kebijakan dan tindakan yang dapat menganggu stabilitas Kamtibmas yang sudah kondusif. Semua penyelesaian persoalan yang menyangkut antar umat beragama diserahkan ke pihak berwajib. Justru, tegas dosen Fakultas Dakwah (FD) IAIN Sumut ini, pihak kepolisian sebagai satu-satunya institusi yang berwenang mengusut kasus tersebut segera melakukan tindakan.
Jika kasus ini tidak terungkap dan diungkap, kondisi ini akan semakin menghimpit keberadaan umat Islam. "Kita ingin minoritas menghormati mayoritas dan mayoritas melindungi minoritas, hingga menciptakan suasana harmonis," tegas Sakira.
Sakira memperkirakan, tidak tertutup kemungkinan VCD tersebut sudah beredar di Sumut, namun masih dalam bentuk sembunyi-sembunyi. Oleh karena itu, pihak kepolisian daerah segera melakukan antisipasi dini guna menangkal beredarnya VCD tersebut secara terbuka. (m33)
(am)
Wednesday, April 11, 2007
MUI Dan Ikadi Sumut Kutuk Pelecehan Islam Lewat VCD
Posted by
Yayasan Peduli Muslim Nias
at
20:56
Labels: News/ Berita