19 Apr 07 14:40 WIB
Gunungsitoli, WASPADA Online
Warga Nias beramai-ramai mendatangi rumah seorang pengurus Yayasan Amalillah, meminta uang yang pernah disetor sebesar Rp50 ribu sebagai uang administrasi dikembalikan, Selasa (17/4). Hal itu dikarenakan, janji yayasan memberi Rp3 juta per anggota yang sudah mendaftar belum juga jelas, meski sudah melewati batas waktu dijanjikan.
Puluhan warga mendatangi rumah di Jl. Melati Gunungsitoli, yang mereka ketahui sebagai koordinator cabang berinisial NDA sekira pukul 10.00 WIB. Selain uang administrasi, mereka juga meminta dikembalikan uang blanko KTP yang diperjual belikan kepada calon anggota Rp25 ribu per lembar. Warga rata-rata dari keluarga kurang mampu, berbondong-bondong mendatangi rumah NDA yang berada didepan Mapolres Nias. Tapi NDA tidak berani keluar rumah.
Istri NDA mencoba memberi penjelasan bahwa dana bantuan akan segera dicairkan 2007 ini, namun warga tetap mendesak agar uang mereka saat itu juga dikembalikan. Karena terus didesak, dia menghubungi koordinator cabang lainnya, JA, segera datang ke rumahnya. Setelah JA datang, baru NDA berani keluar rumah menemui warga. Kepada warga, kedua pengurus perwakilan Yayasan Amalillah memberi janji dana bantuan sosial segera cair. Tapi ketika warga meminta pernyataan tertulis, kedua pengurus itu tidak bersedia, sembari mengatakan, tidak dapat mengembalikan uang warga pada saat itu karena sudah disetor kepada pimpinan yayasan.
Koordinator Cabang Yayasan Amalillah, JA ditanya wartawan mengatakan, perwakilan Yayasan Amalillah mempunyai sembilan koordinator cabang meliputi Nias dan Nisel. Diakuinya, sampai kini yang mendaftar sebagai calon penerima bantuan mencapai 30 ribu orang. Sedangkan NDA ditanyai darimana mendapatkan blanko KTP mengatakan, dari staf kantor lurah Pasar Gunungsitoli bermarga Ndruru. Blanko yang sudah diperjualbelikan mencapai 100 lembar lebih.
Wakil Ketua PMK Nias, Alizar Zai, S.Ip menyayangkan sikap Polres Nias tidak merespon pengaduan masyarakat, tentang dugaan pungutan liar dan penipuan dilakukan pengurus Yayasan Amalillah. "Kalau keberadaan yayasan itu legal dan ingin membantu masyarakat, mengapa tidak dilapor ke instansi terkait seperti Kesbang Linmas," tanyanya. Dihitung-hitung sesuai keterangan pengurus yayasan, bahwa anggota yang sudah mendaftar mencapai 30 ribu orang kali Rp50 ribu, uang masyarakat yang sudah dihimpun mencapai Rp1,5 miliar.(cbj) (wns)
Friday, April 20, 2007
Warga Datangi Rumah Pengurus Yayasan Amalillah
Posted by
Yayasan Peduli Muslim Nias
at
07:15
Labels: News/ Berita