Wednesday, May 02, 2007

Memperkenalkan NIAS di Brunei

Muhammad Yusuf Sisus, Ketua Yayasan Peduli Muslim Nias, mendapat kesempatan bersilaturrahim dengan Yang Mulia Dato Paduka Haji Ali Hashim bin Haji Daud, Pengarah Urusan Yayasan Sultan Haji Hassanal Bolkiah. Alhamdulillah, beliau berkenan menerima hari Jum'at, tanggal 13 April 2007 di Kantor beliau di Bandar Seri Begawan , Negara Brunei Darussalam.

Dari kiri ke Kanan: Yusuf, Dato Paduka Haji Ali Hashim bin Haji Daud, Ustadz Mirwan dan Staff YSHHB

Yusuf melawat bersama isteri ke Brunei dalam rangka cuti itu. Waktu itu terlintas dalam pikirannya, alangkah baiknya kalau bisa shilaturrahim dengan Pimpinan Yayasan Sultan Haji Hassanal Bolkiah untuk menginformasikan musibah yang dialami ummat Islam di Nias akibat gempa bumi yang melanda Nias tanggal 28 Maret 2005.
Sudah dua tahun pasca gempa, ummat Islam di Nias seakan masih terduduk. Mesjid-mesjid besar yang rusak, baru dibangun secara darurat. Ada yang pakai papan dan seng, seperti Mesjid Al-Furqan Pasar Gunung Sitoli. Bahkan ada yang beratapkan rumbia, misalnya Mesjid Agung di Desa Mudik.

Sungguh suatu kehormatan, Yusuf diterima oleh Pimpinan Yayasan. Yusuf pun tidak menyia-nyiakan kesempatan berharga ini. Ia yang didampingi Ustadz Mirwan Batubara, memperlihatkan foto-foto Mesjid yang ambruk di Nias, antara lain Mesjid Al-Furqan Pasar Gunung Sitoli, Madrasah Islamiyah Gunung Sitoli yang telah rata dengan tanah. Juga tak ketinggalan foto Mesjid Taqwa Jalan Diponegoro Teluk Dalam yang dindingnya ditopang dengan beberapa pohon kelapa agar tidak runtuh. Yang Mulia Dato Paduka Haji Ali Hashim bin Haji Daud, turut prihatin dan tampak sedih melihat foto-foto tersebut.

Beliau mengatakan bahwa sesungguhnya dana yang dihimpun Yayasan Sultan Haji Hassanal Bolkiah adalah untuk internal Brunei sendiri. Namun demikian, dapat disampaikan bahwa sebelum ini kami sudah mengirim bantuan untuk pembangunan Mesjid di Aceh dan Yogya. Hanya saja mengenai peristiwa gempa dengan mesjid-mejid yang teruk ini, kami belum mendapat informasinya.

Pada kesempatan itu, Yang Mulia Dato Paduka Haji Ali Hashim bin Haji Daud, memang tidak memberi janji kepada Yusuf. Namun beliau menanyakan kondisi di Nias, transportasi menuju Nias dan akomodasi setempat. Secara khusus beliau menanyakan pula berapa anggaran biaya pembangunan kembali Mesjid Al-Furqan Pasar Gunung Sitoli. Yusuf menjelaskannya sambil menyerahkan Proposal yang dibuat oleh Panitia Pembangunan Mesjid Al-Furqan Pasar Gunung Sitoli. Mudah-mudahan akan ada dana bantuan yang mengalir dari
Yayasan Sultan Haji Hassanal Bolkiah, Brunei ini untuk ummat Islam di Nias.

Shilaturrahim antara Yusuf selaku Ketua Yayasan Peduli Muslim Nias dengan Yang Mulia Dato Paduka Haji Ali Hashim bin Haji Daud, Pengarah Urusan Yayasan Sultan Haji Hassanal Bolkiah adalah atas bantuan Ustadz Drs Haji Mirwan Batubara. Beliau ini sudah 15 tahun bertugas di Departemen Agama Negara Brunei Darussalam. Dulu, tahun 1970-an, Ustadz Mirwan dan Yusuf satu kuliah di Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an. Ustadz Mirwan mengundang Yusuf dan isteri datang ke Brunei untuk menyaksikan The Southeast Asian Youth Al-Qur'an Reading Competition (MTQ Tingkat Remaja Asia Tenggara). Johan (juara I) putra-putri diraih oleh Indonesia , masing-masing M. Rokhani dan Robiyah Al Adawiyah (*)