Sunday, May 06, 2007

YPMN Ikut Pelatihan Penanganan Bencana di Malaysia

Muhammad Yusuf Sisus alias Haogödödö Lömbu, Ketua Yayasan Peduli Muslim Nias (YPMN) setelah dari Brunei meneruskan perjalanan cutinya ke Kuala Lumpur Malaysia . Pucuk dicinta ulam tiba, Yusuf diajak Haji Yosman Amiruddin (Pegawai KBRI di Kuala Lumpur, yang juga Senior kuliah Yusuf sewaktu di PTIQ) menghadiri acara Pembukaan acara Essentials Disaster Management Training Course yang berlangsung dari tanggal 16 – 20 April 2007 di Crowne Hotel, Kuala Lumpur .

Foto: Tampak Muhammad Yusuf Sisus Lombu bersama Pengurus Islamic Relief Malaysia. Berdiri di Paling Kanan Barisan Belakang adalah Khaled Khalifa, Pimpinan Islamic Relief Malaysia.

Ketua YPMN yang kakeknya berasal dari Desa Sogaeadu, Nias Selatan ini mendapat kesempatan mengikuti acara tersebut selama lima hari, tapi hanya dapat mengikuti sehari saja, karena keesokan harinya beliau sudah harus kembali ke Jakarta.

Dari kursus tersebut, Yusuf mendapat pelajaran penting antara lain, agar kita tidak panik pada saat bencana alam tiba, maka jauh-jauh hari telah dilakukan pelatihan terhadap SDM yang akan bertugas menanggulangi bencana alam tersebut, sebagaimana ditekankan oleh Musthafa Othman dari Islamic Relief Malaysia.

Pada sesi terakhir, hari pertama kursus, Khaled Khalifa selaku Country Director of Islamic Relief Malaysia, memberi ijin kepada Yusuf untuk mempresentasikan kondisi ummat Islam di Nias pasca gempa tanggal 28 Maret 2005. Selanjutnya Khaled Khalifa meminta Yusuf agar bertemu dengan Ahmad Thoson, Islamic Relief yang ada di Jakarta . Yusuf berharap kiranya pihak Islamic Relief berkenan membantu pembangunan kembali mesjid dan madrasah yang rusak akibat gempa di Nias.

Di luar dugaan pula, Mohd Saiful, wartawan Utusan Malaysia mewawancara Yusuf, baik mengenai manfaat mengikuti Essentials Disaster Management Training Course maupun kondisi di Nias untuk kosumsi pembaca harian Utusan Malaysia. Selain itu, Azril Mohd Amin, Naib Presiden (Antarbangsa) Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) mengharapkan Yusuf satu waktu bisa melakukan presentasi tentang nasib Ummat Islam akibat musibah gempa di Nias dua tahun yang lalu itu. (*)