Saturday, July 07, 2007

Jurnalis Nias Bicara Muslim Nias

Bila pernah mengunjungi Nias sebelum gempa yang menghancurkan daerah ini pada 28 Maret 2005 lalu, maka yang dilihat setelah gempa itu hanya puing-puing saja. Bila pernah singgah di Pendopo Bupati Nias di tengah kota Gunungsitoli menjelang maghrib. Dari halaman pendopo ini bisa melihat laut lepas, langit biru tipis, ada sebuah dermaga tua yang sudah tidak berfungsi lagi, lalu di sebelah kanan pandangan terhalang sebuah hotel berlantai tiga, disebelah kiri ada sebuah mesjid yang setiap menjelang magrib selalu menlantunkan ayat-ayat Al Qur'an.

Itu dulu, yang masih tersisa hanya dermaga tua yang menjulur ke tengah laut. Hotel itu telah rontok tertancap ke dalam tanah. Lalu mesjid itu pun telah lenyap. Kini di lokasi mesjid itu hanya sebuah bangunan darurat dari tripleks. Itulah Masjid Al Furqan.

Demikian awal tulisan berjudul "Tempat Ibadah Belum Tersentuh di Nias" yang dimuat oleh majalah bulanan DELIK HUKUM Nomor 7 Tahun II. Ditulis oleh seorang putra Nias yang menjadi wartawan sekaligus wakil pimpinan redaksi majalah tersebut bernama: Samadaya Ziliwu (SAM).


Ini kali ke dua tulisan tentang nasib Muslim Nias dimuat di majalah ini. Samadaya Ziliwu sendiri adalah seorang nasrani, tetapi apa yang dilakukan oleh Samadaya Ziliwu ini mencerminkan rasa persaudaraan dan kepedulian yang tinggi tanpa melihat latar belakang agama, ras ataupun suku. Sifat yang menjadi ciri khas Ono Niha (Orang Nias) sejak dulu, yang mungkin sangat kita rindukan di masa sekarang, masa dimana semakin banyak orang yang hanya mementingkan golongannya saja.

Harapan kita semua, dengan semakin banyaknya publikasi tentang masyarakat Nias khususnya ummat Islam di Nias maka akan semakin membuka mata hati dan membangkitkan kepedulian ummat Islam lainnya terhadap nasib saudara-saudaranya di Nias.

Tulisan sepanjang satu setengah halaman tersebut mengungkap tentang kondisi ummat Islam di Nias pasca gempa 2005 yang melatar belakangi lahirnya Yayasan Peduli Muslim Nias.

Dalam edisi yang sama juga banyak dibahas tentang kondisi-kondisi pulau Nias, profil beberapa putra-putra Nias berperestasi seperti: Hermawi F. Taslim, SH. (Wakil Ketua DPP PKB), Arisman Zagoto (anggota DPR RI periode 2004-2009), dan tentunya profil ketua YPMN, H.M .Yususf Sisus Lombu MSi yang dimuat dengan judul "Puluhan Tahun Merindukan Pulau Nias: Bencana Gempa Menghantarnya Pulang dari Negeri Orang".

Lebih lengkapnya dapat membaca langsung pada majalah tersebut. Redaks majalah DELIK HUKUM dapat dihubung di (021) 99 150 595 atau 0813 107 04230 atau via email di samzil[at]plasa[dot]com.